“(Termasuk) membahas eksistensi partai-partai Islam pasca reformasi,†kata Yusril, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, beberapa saat lalu.
Dia juga mengungkapkan, pada kunjungan nanti pihaknya akan membahas bagaimana kemungkinan koalisi dan mempertahankan eksistensi Partai Islam, agar tidak lenyap ditelan zaman. Sebab, politik uang dewasa ini semakin merajalela.
“Di negeri kita ini, dua kekuatan politik besar tetap harus ada, Islam dan nasionalisme. Kekuatan politik Islam makin terkikis pragmatisme dan politik uang,†tegas pakar hukum tata negara itu.
Menurut Yusril, saat ini tidak ada lagi konglomerat yang ingin mendukung kekuatan partai Islam. Semua itu kembali pada umat Islam sendiri.
“Gak ada konglomerat yang mau mendukung kekuatan politik Islam, semua tergantung pada umat Islam sendiri,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: