Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga menyebutkan, ada tiga keuntungan bila Megawati secepatnya mendeklarasikan Puan menjadi bakal capres.
Pertama, kader PDIP yang pro Puan dan pro Ganjar Pranowo dapat segera disatukan. Dua Kubu itu saat ini saling berseberangan.
Kata Jamiluddin, kalau Megawati cepat memutuskan Puan sebagai bakal capres, maka perseteruan itu lebih cepat diakhiri. Apalagi, budaya di PDIP, sebelum Ketua Umumnya memutuskan, diantara sesama kader biasanya akan kerap silang pendapat.
"Bila dua Kubu ini dibiarkan maka perseteruan mereka semakin tajam dan akan semakin sulit disatukan," demikian kata Jamiluddin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/3).
Di sisi lain, jelas Jamiluddin, perseturuan akan hilang seketika setelah Megawati memutuskan bakal capresnya. Semua kader akan tunduk dan secara militan mendukung sepenuh hati bakal capres yang diputuskan Ketua Umumnya.
Keuntungan kedua, ungkap mantan Dekan Fikom IISIP ini, Puan cukup waktu untuk mensosialisasikan dirinya ke masyarakat. Hal itu diperlukan Puan untuk mendongkrak elektabilitasnya.
Sebagai bakal capres, Puan akan lebih leluasa menggunakan mesin partainya untuk turun ke akar rumput. Hal itu diperlukannya agar akar rumput lebih mengenal Pua lebih dekat.
Sedangkan keuntungan ketiga, para kader PDIP dalam melakukan kerja-kerja politik hanya satu tujuan untuk memenangkan Puan. Semua kader PDIP bekerja dalam satu komando untuk meyakinkan masyarakat kelayakan Puan menjadi capres.
"Dengan lebih cepat Puan dideklarasikan, maka cukup waktu bagi kader untuk mensosialisasikan Puan. Hal itu akan memberi peluang meningkatkan elektabilitas Puan," pungkas Jamiluddin.
Jamiluddin bahkan berpandangan, peluang menang
hattrick di tahun 2024 akan terbuka di era kepemimpinan Megawati Soekarnoputra.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri idealnya secepatnya mendeklarasikan Puan Maharani menjadi bakal calon presiden (Bacapres) untuk tahun 2024 mendatang. 
.jpeg)
BERITA TERKAIT: