Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga, berpendapat, Jokowi sengaja menyisakan satu menteri Nasdem, karena dia tak ingin Nasdem jadi oposisi.
“Dengan tetap ada menteri dari Nasdem, Jokowi berharap Nasdem tidak berubah,†kata Jamiluddin, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, lewat pesan singkat, Selasa (7/3).
Menurut Jamiluddin, jika Nasdem jadi oposisi, tentu risikonya terlalu besar bagi Jokowi.
“Selain memang tahu plus minus, Nasdem juga punya banyak media yang siap membombardir Jokowi dan kabinetnya,†katanya.
Kekuatan media yang dimiliki Nasdem untuk menyerang pemerintahan, tambah Jamiluddin, menjadi pertimbangan besar bagi Jokowi untuk mencopot.
“Itu tentu tak diinginkan Jokowi. Dia ingin selamat hingga purna bakti, 20 November 2024,†tutupnya.
Sejauh ini Pemerintahan Jokowi disokong tiga menteri dari Partai Nasdem, yakni Menkominfo Johnny G. Plate, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dan Menteri LHK Siti Nurbaya.
BERITA TERKAIT: