Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga berpendapat, dibubarkannya GP Mania secara mendadak bisa jadi karena ada persoalan lain. Ada kemungkinan, GP Mania melihat peluang Ganjar sangat kecil untuk diusung PDIP atau koalisi lainnya menjadi capres.
Kemungkinan itu sangat besar karena hingga saat ini belum ada partai atau koalisi yang akan mengusung Ganjar.
"Bahkan PDIP kemungkinan besar akan mengusung Puan Maharani menjadi capres," demikian kata Jamiluddin kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (9/2).
Atas dasar itu, Jamiluddin melihat, menjadi logis bila GP Mania menarik dukungannya dengan membubarkan diri. Dengan begitu, kerja GP mania tidak akan sia-sia.
Kemungkinan lain, Noel sengaja membubarkan GP Mania setelah melihat arah dukungan Joko Widodo bukan kepada Ganjar.
"Jokowi kemungkinan akan memberi dukungan kepada capres tertentu, seperti Prabowo Subianto," jelas Jamiluddin.
Kemungkinan Jokowi mempertimbangkan Prabowo karena Jokowi belakangan ini kerap memuji Prabowo. Bahkan Jokowi mengatakan elektabilitas Prabowo masih bisa ditingkatkan.
"Indikasi itu terlihat bila nantinya GP Mania setelah dibubarkan berubah nama. Setelah nama berubah, kemudian relawan itu memberikan dukungan kepada wapres yang direstui Jokowi," tandas Jamiluddin.
BERITA TERKAIT: