Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam mengatakan, jika mau objektif, Kaesang harusnya menolak tawaran untuk terun ke politik, sehingga harusnya menolak tawaran masuk politik praktis.
"Kalau melihat posisi dan kedudukan Kaesang sebagai pengusaha saat ini, maka pendapatan sebagai politisi sangat jauh dari pendapatannya sebagai pengusaha. Maka tentu secara objektif semestinya Kaesang menolak ajakan untuk terjun ke politik," ujar Saiful kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/1).
Terlebih lagi kata akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, secara etika politik, bisa jadi publik menilai Kaesang aji mumpung. Yaitu, mumpung orang tuanya berkuasa, sehingga start dimulai dari saat sebelum Joko Widodo lengser.
"Kalau Kaesang punya akal budi maka sudah pasti menolak mentah-mentah tawaran untuk terjun ke politik praktis, karena pengabdian tidak harus hanya melalui parpol, tapi bisa melalui jalur lainnya seperti menjadi pengusaha dengan menghidupi banyak karyawan. Selain itu tidak elok rasanya di mana family Jokowi sudah banyak memiliki jabatan justru Kaesang ikut-ikutan menjadi politisi," pungkas Saiful.
BERITA TERKAIT: