"Kalau membaca pidato kemarin, itu Bu Mega berkali-kali menunjuk sebuah daerah. Pertama Aceh, tentang kepemimpinan perempuan, kedua Jateng," ujar Ketua Sekretariat Nasional Puan Maharani Peduli (Seknas PMP), Firman Tendry, dalam diskusi series Teras Politik Kang Kiflan yang digelar
Kantor Berita Politik RMOL dengan tajuk "Membaca Pesan Megawati", di Kopi Timur, Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (11/1).
Tendry menguraikan, singgungan Megawati terkait dengan tokoh perempuan Aceh adalah Malahayati yang merupakan seorang pejuang perempuan dari daerah yang dijuluki Serambi Mekkah ini.
"Kalau (pernyataan Megawati terkait) Jateng, sering disebut Bu Mega. Artinya ada persoalan di Jateng, yang faktanya Jateng itu kandang banteng," tuturnya.
Dari singgungan Megawati tersebut, Tendry menilai di dalamnya terdapat pesan politik yang menyasar kepada dua sosok kader potensial untuk diusung menjadi capres 2024 dari partai berlambang banteng moncong putih. Mereka adalah Ketua DPR RI Puan Maharani dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
"Ini ada dua kader. 'Eh tapi jangan dong kalian dibajak (malah) mau (saja)'. Gitu (maksud Megawati). Jadi pesan mendalamnya begitu," tuturnya.
"Yang penting kalian tidak lupa pada akar mu. Kedua setia pada sumber mu," demikian Tendry menambahkan.
BERITA TERKAIT: