“Dengan pertimbangan berbagai risiko global dan domestik, kami optimis dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% tahun 2022 dan sebesar 5,3% di tahun 2023,†tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, Kamis (15/12).
Bukan hanya sebatas target, optimisme itu didukung dengan tingginya kinerja ekspor serta berlanjutnya perbaikan permintaan domestik yang tercermin dari peningkatan konsumsi.
Indikator sektor eksternal juga relatif terkendali, tercermin dari neraca perdagangan dan transaksi berjalan yang masih surplus, cadangan devisa yang tetap tinggi, dan rasio utang masih berada pada level yang aman.
Tahun 2023, pemerintah telah menetapkan arah kebijakan pembangunan yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023 dengan tema “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutanâ€.
Mulai dari percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, peningkatan kualitas SDM di bidang kesehatan dan pendidikan, hingga pembangunan Ibukota Nusantara.
Pemerintah juga akan menindaklanjuti komitmen investasi Indonesia sebagai hasil dari KTT G20 Bali, di antaranya komitmen
Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar 20 miliar dolar AS untuk energi bersih, komitmen
Asia Zero Emission Community (AZEC) dengan dana 500 juta dolar AS.
Serta
Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII) berupa pendanaan 600 miliar dolar AS dari Negara G7 dalam bentuk pinjaman dan hibah untuk proyek infrastruktur berkelanjutan bagi negara berkembang.
BERITA TERKAIT: