Menyikapi hal tersebut Staf Khusus Ketenagakerjaan Reza Hafiz menuturkan, kenaikan suku bunga AS akan ada dampak bagi ekonomi nasional. Namun, dia menuturkan jika modal asing cukup banyak masuk ke Indonesia, maka perekonomiaan akan kembali bangkit.
“Kalau kita lihat proporsi investasi recently PMA (Penanaman Modal Asing) cukup kuat loh dari dalam negeri, saya optimis sih dengan kebijakan relaksasi fiskal maupun momeneter itu bisa jadi gairah pengusaha negeri untuk bisa investasi untuk bisa menahan potensi
clouding out dari PMA,†kata Reza dalam acara Indef School of Political Economy bertemakan “Kebijakan Moneter Global dan Nasional di Tengah Resesi†di ITS Tower, Pasar Minggu, Rabu (14/12).
“Dengan adanya itu dan kebijakan makro prudential yang cukup baik, investasi dalam negeri itu masi cukup baik jadi lapangan kerja tetap ada di tahun depan,†imbuhnya.
Dia menambahkan hasil analisisnya tahun depan tingkat pengangguran di Indonesia akan menurun.
“Pengangguran akan turun tahun depan, tapi akeselrasi pengangguran tidak sebanyak 2022,†katanya.
Disinggung mengenai ancaman inflasi akan terus melanjutkan badai PHK, Reza mengatakan PHK bisa saja terjadi dengan keterkaitan aktivitas perdagangan internasional dengan kondisi krisis yang melanda global.
“Kalau kita bcara inflasi global itu kan pasti
chaneling dengan harga global potensi ekspor dari industri yang selama ini
addtionaly ekspor ke sana terutama ke US atau Eropa, itu sudah pasti industri padat karya yang akan terdampak, mau enggak mau PHK bisa saja terjadi,†katanya.
Reza mengatakan dalam konsep
life cycle bussiness PHK merupakan salah satu upaua perusahaan untuk jalan terakhir menyelamatkan dan menormalisasi bisnisnya.
“Demi efisiensi, trutama efisinesi dlbiaya operasional dulu. Itu phk trakhir lah. Kalau harus terjadi PHK bisa dichallenge lagi bisa menambal daya beli untuk scaling penempatan,†tutupnya.
BERITA TERKAIT: