Hal itu disampaikan oleh Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menanggapi pernyataan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang mengungkapkan bahwa food estate di Kalimantan Tengah tidak ada orang, padahal sudah bisa ditanam. Sehingga, dihentikan di 43.500 hektare.
"Lahan luas dan proyek food estate itu jika bagus dan menguntungkan masyarakat, pastilah masyarakat akan berduyun-duyun. Karena sekarang banyak yang menganggur dan sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan," ujar Muslim kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/12).
Muslim menilai, proyek
food estate bagi masyarakat tidak menguntungkan, sehingga tidak tertarik untuk menanam di lahan
food estate, sebagaimana proyek-proyek infrastruktur lainnya yang merugi dan mangkrak.
"Bisa jadi proyek
food estate itu mirip dengan banyak proyek infrastruktur yang mangkrak karena perencanaannya tidak matang. Dan itu jelas pasti menghamburkan uang negara dan menimbulkan kerugian," pungkas Muslim.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: