"Kriteria yang disampaikan pidato kemarin kan sebetulnya ya kalau menurut pandangan saya sebagai pendukung Ganjar, ya belum tentu juga mas Ganjar sih, kita sih tidak mau terlalu geer," ujar Noel kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (27/11).
Karena menurut Noel, meskipun Ganjar memiliki rambut berwarna putih semua, akan tetapi wajah Ganjar tidak keriput, melainkan wajahnya kinclong. Adapun tokoh yang berambut putih adalah Menteri PUPR Basuki Hadimuljanto
"Lantas soal uban, kriteria orang yang pemimpin kerja, ya yang kerja-kerja itu Menteri PUPR kali, walaupun saya bukan pendukung Menteri PUPR. Bisa juga Pak Prabowo, atau Bu Mega. Dua pemimpin ini kan disemir rambutnya. Jadi, kita tidak mau terlalu geer lah ya apa yang disampaikan presiden. Walaupun sebetulnya ya mungkin itu arahnya ke Mas Ganjar kali ya, tapi ya saya tidak mau geer," kata Noel.
Noel pun menilai, pernyataan Jokowi di hadapan pendukungnya di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta pada Sabtu (26/11) merupakan sebuah kritik. Artinya, calon pemimpin jangan mau hanya enak-enak duduk di Istana. Apalagi Istana simbol kemewahan dan keenakan.
“Bisa aja orang biasa duduk di kantor kayak gitu loh bahasanya. Kalau saya selalu menganalogikan pada konteks pesan Jawa ya, orang Jawa itu kan belum tentu misalnya A, apa yang dimaksud A, bisa jadi B. Biasa presiden hal-hal seperti itu sering," jelas Noel.
Bahkan, pernyataan Jokowi itu pun bisa menjadi pesan dari Jokowi kepada orang-orang yang mau bekerja 2024 nanti. Yakni, agar betul-betul bekerja untuk rakyat.
"Itu kan simbol bahasa Jokowi itu, jangan duduk di istana enak-enakan, berarti
lu jangan enak-enakan
aja, lu bekerja untuk rakyat
dong, gue udah bekerja
nih, tinggal kalian lanjutkan
aja apa yang sudah saya lakukan, gitu," pungkas Noel.
BERITA TERKAIT: