Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Achmad Hafisz Thohir, menilai kenaikan BM belum perlu dilakukan. Sebab, kondisi ekonomi masyarakat belum pulih akibat pandemi Covid-19 dan bisa menyebabkan dampak yang lebih serius.
"Rakyat belum pulih secara ekonomi. Lalu kalau pemerintah menaikan BBM pasti ekonomi rakyat yang baru membaik tersebut akan jatuh lagi," kata Hafisz kepada wartawan, Jumat (26/8).
Hafish mengingatkan dampak serius apabila pemerintah menaikkan harga BBM. Menurutnya, sejumlah proyeksi ekonomi akan terdistorsi cukup dalam dan perdagangan akan terkontraksi.
"Kalau kontraksi maka target ekonomi akan tidak tercapai. Kalau target tidak tercapai maka penerimaan negara akan turun (tidak tercapai pula). Sehingga ini menjadikan kenaikan BBM menjadi sia-sia belaka. Upaya yang sia-sia," tegasnya.
Atas dasar itu, Politikus PAN ini menyebut bahwa opsi menaikan harga BBM bukanlah pilihan yang rasional. Justru, menaikkan harga BBM adalah pilihan yang cukup terjal dan mengandung risiko tinggi.
"Short cut ini bukan terobosan yang baik. Kalau salah ambil langkah (naikkan BBM) bisa goncang perekonomian kita," tandasnya.