Hadiri Pelantikan Presiden Yoon, Megawati Diyakini Akan Tercerahkan Usung Tokoh Antikorupsi pada Pilpres 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Rabu, 11 Mei 2022, 08:33 WIB
Hadiri Pelantikan Presiden Yoon, Megawati Diyakini Akan Tercerahkan Usung Tokoh Antikorupsi pada Pilpres 2024
Megawati Soekarnoputri saat akan menghadiri pelantikan Presiden Korsel, Yoon Suk Yeol, di Seoul/Ist
rmol news logo Kehadiran Megawati Soekarnoputri untuk menyaksikan langsung pelantikan Presiden Korea Selatan (Korsel), Yoon Suk Yeol, di Seoul, diyakini akan memberi pencerahan bagi Presiden kelima RI itu. Sehingga Megawati kemudian akan melirik tokoh antikorupsi untuk diusung pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Setelah menghadiri dan menyaksikan pelantikan Presiden Korsel terpilih, Presiden Yoon, saya kira Megawati tercerahkan," ujar Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/5).

Lanjut Muslim, sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati akan tercerahkan oleh seorang tokoh antikorupsi Korsel, Yoon Suk Yeol, mantan Jaksa Agung yang kemudian sukses menjadi Presiden.

"Bisa jadi sepulangnya dari Korea Selatan, Megawati akan melirik tokoh antikorupsi seperti Firli Bahuri sebagai yang diusung pada Pilpres 2024," kata Muslim.

Hanya saja, diingatkan Muslim, Firli selaku Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus memperlihatkan lagi komitmennya terhadap pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu.

Salah satunya, segera memeriksa laporan Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun soal dugaan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang diduga melibatkan dua anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep.

"Juga laporan kasus-kasus lainnya yang melibatkan sejumlah nama menteri yang terlibat bisnis PCR seperti Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir yang namanya santer di publik. Juga bisnis alat-alat kesehatan yang diduga melibatkan Menteri Kesehatan yang mana kantor Kementerian Kesehatan berkali-kali diduduki demonstran emak-emak militan dari ARM (Aliansi Rakyat Menggugat)," papar Muslim.

"Atau jika Firli bergeming tidak menyentuh kasus-kasus korupsi yang melibatkan orang-orang Istana, sebaiknya kasus-kasus itu di-takeover oleh Kejaksaan Agung," sambung Muslim menutup. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA