Talk Show IndoNarator, Rizal Ramli dan Anhar Gonggong Sepakat Pentingnya Pendidikan Karakter Bangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/diki-trianto-1'>DIKI TRIANTO</a>
LAPORAN: DIKI TRIANTO
  • Kamis, 24 Maret 2022, 13:56 WIB
Talk Show IndoNarator, Rizal Ramli dan Anhar Gonggong Sepakat Pentingnya Pendidikan Karakter Bangsa
Sejumlah tokoh dan sejarawan berkumpul dalam Talk Show IndoNarator/Ist
rmol news logo Keberadaan lembaga riset dan kajian publik dinilai masih sangat dibutuhkan agar bangsa Indonesia tidak kehilangan karakter, bahasa, dan budaya.

Disampaikan sejarawan Anhar Gonggong, membumikan pendidikan politik rakyat harus dilakukan jika spirit Indonesia didasarkan pada peristiwa 1928.

Sebab yang menjadi persoalan dewasa ini, peranan organisasi politik kian pudar, seperti partai dalam menjalankan fungsi edukasi.

“Adakah partai mendidik rakyat? Kan itu persoalannya. Hal ini yang harus dipikirkan. Kalau bisa, Anda punya organisasi harus mendidik rakyat," kata Anhar Gonggong dalam Talk Show bertajuk Indonesia 1928, yang digagas lembaga IndoNarator, Rabu (23/3).

Ia pun menitip pesan kepada IndoNarator yang didirikan atas spirit Indonesia 1928 untuk turut serta mendidik rakyat sembari tetap mempertahankan integritas.

Senada dengan Anhar, ekonom senior Rizal Ramli yang turut hadir dalam talk show IndoNarator menegaskan, saat ini bangsa Indonesia terperangkap dalam narasi-narasi bersifat retorik, emosional, dan romantisme belaka.

Perkara ini membuat Indonesia sulit tumbuh menjadi bangsa besar.

Jika nasionalisme yang saat ini digaungkan bersandar pada cita-cita kemerdekaan, maka narasi yang muncul harusnya bersifat substantif, seperti isu keadilan dan kesejahteraan.

“Kita ini karakter tidak punya. Selain kecerdasan, profesionalisme, karakter juga penting,” tutur Rizal Ramli.

Setidaknya ada tiga persoalan yang membelenggu bangsa ini sehingga menyebabkan generasi muda sulit berkembang, yakni korupsi, nepotisme, dan anti-pluralisme.

“Beban ini menyeret anak Indonesia turun ke bawah. Jadi tugas kita harus potong ketiga beban itu. Karena tidak ada negara maju jika masih ada korupsi dan nepotisme," tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA