Ketua KPK: Sulit Wujudkan Tujuan Negara jika Masih Ada Korupsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Sabtu, 19 Maret 2022, 14:27 WIB
Ketua KPK: Sulit Wujudkan Tujuan Negara jika Masih Ada Korupsi
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dalam acara bertajuk "Diskusi Literasi Anti Korupsi" yang digelar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI)/RMOL
rmol news logo Demokrasi sebagai sebuah sistem ketatanegaraan paling baik dan cocok bagi Indonesia, bisa menjadi kendaraan dalam rangka memakmurkan dan mensejahterakan rakyat. Sebab, demokrasi sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan, kemakmuran rakyat.

Demikian disampaikan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri dalam acara bertajuk "Diskusi Literasi Anti Korupsi" yang digelar Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) di Kota Batam, Kepulauan Riau, pada Sabtu siang (19/3).

"Dalam rangka mewujudkan tujuan negara yang merupakan kepentingan bersama, kita maka kita telah memilih sistem ketatanegaraan kita yang kita kenal saat ini adalah sistem tata negara demokrasi," kata Firli Bahuri.

"Tentu kita bertanya kenapa para pemimpin kita memilih sistem demokrasi? Apa kaitan demokrasi dengan kesejahteraan, prosperity (kemakmuran) dan bagaimana pula demokrasi dan prosperity bisa kita wujudkan? Tidak ada kata lain kecuali kita harus membebaskan negeri ini dari praktek-praktek korupsi," sambungnya.

Namun begitu, kata purnawirawan jenderal polisi bintang tiga itu, kesejahteraan dan kemakmuran sebagai tujuan sebuah negara akan sulit terwujud apabila korupsi masih bercokol di Tanah Air.   

"Tujuan negara yang begitu besar, sulit rasanya untuk kita wujudkan kalau masih saja ada korupsi," tegasnya.

Sebab menurut Firli, sesungguhnya korupsi bukan hanya tindak pidana sebagaimana yang diatur dalam UU 31/1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.

Tetapi, kata dia, lebih jauh daripada itu korupsi adalah kejahatan tidak hanya merugikan keuangan negara, perekonomian negara, korupsi juga merampas hak-hak rakyat.

"Hak-hak kita semua. Karena terjadi korupsi, kualitas pendidikan menjadi rendah. Karena terjadinya korupsi, kualitas pelayanan kesehatan menjadi rendah. Bahkan infrastruktur menjadi cepat rusak dan kualitas rendah karena korupsi," katanya.

Ia menambahkan, banyak studi yang menyebut bahw begitu kejamnya dan sadisnya korupsi. Korupsi, adalah merupakan salah satu musuh bersama dari empat musuh bangsa, yakni bencana alam, terorisme dan radikalisme, narkotika dan korupsi itu sendiri.

"Saya ingin katakan bahwa Korupsi adalah musuh kita bersama. Korupsi adalah kejahatan yang melawan kemanusiaan, corruption is a crime against humanity", demikian Firli Bahuri.

Turut hadir dalam acara ini antara lain Walikota Batam Rudy, Bupati Karimun Aunur Rafiq, Wakil Walikota Batam Amsakar Ahmad, dan pejabat daerah Kepri lainnya, serta pengurus daerah JMSI Kepri, mahasiswa, influencer, dan masyarakat umum. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA