Demikian hasil penelitian yang dilakukan oleh Laboratorium Suara Indonesia yang diselenggarakan sejak 24 Februari sampai dengan 9 Maret 2022 dengan melibatkan 2.140 responden.
Dari temua survei ini, sebanyak 80,2 persen responden menyatakan tidak setuju terhadap usulan penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden dengan alasan apapun.
"Alasan masyarakat tidak setuju Pemilu ditunda sebanyak 50,7 persen, masyarakat menyatakan bahwa Pemilu 2024 bisa memberikan dampak tumbuhnya perekonomian dan lapangan kerja," ujar Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia, Albertus Dino dalam keterangannya yang diterima
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (13/3).
Selain itu kata Albertus, sebanyak 25,7 persen menyatakan saatnya masyarakat bisa mendapatkan tambahan penghasilan dari gelaran Pemilu 2024 seperti pada gelaran Pemilu sebelumnya.
"Dan sebanyak 23,6 persen menyatakan sudah saatnya pemerintahan Jokowi diakhiri karena hanya memberikan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat," kata Albertus.
Selain itu kata Albertus, keberhasilan Pilkada serentak tahun 2020 lalu di saat pandemi Covid-19 mengganas dan turunnya pertumbuhan ekonomi juga menjadi dasar alasan masyarakat menginginkan agar Pemilu 2024 ditunda.
Dalam penelitian ini, menggunakan metode
multistage random sampling dengan tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen dan
margin of error dengan toleransi sebesar 2,12 persen.
BERITA TERKAIT: