Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi 2022, Menko Airlangga Sinkronisasi Kepentingan Regional dan Global

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 28 Januari 2022, 08:50 WIB
Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi 2022, Menko Airlangga Sinkronisasi Kepentingan Regional dan Global
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Percepatan pemulihan ekonomi nasional pada tahun 2022 diakselerasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dengan mensinkronisasi kepentingan regional dan global.

Pasalnya, Airlangga melihat perekonomian global saat ini menghadapi tantangan pemulihan yang tidak merata dan ketidakpastian global, yang berdampak pada perekonomian negara berkembang dan maju, baik bagi negara anggota G20 maupun di luar G20.

Sehingga, Airlangga berusaha menjadikan momentum Presidensi G20 tahun 2022 sebagai batu loncatan bagi Indonesia dan negara anggota di dalamnya untuk memperbaiki performa pertumbuhan ekonominya.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar Forum Business20 (B20) yang dapat mendukung G20 agar dapat mencapai pertumbuhan yang inklusif.

Karena menurut Ketua Umum Partai Golkar ini, Forum Business 20 (B20) harus dapat menjembatani antara konsep dan ide dengan aksi nyata, sehingga G20 dapat diimplementasikan secara konkret.

"Kami berharap acara ini dapat menjadi media diskusi antara Pemerintah dengan seluruh pemangku kepentingan, baik di tingkat regional maupun global, untuk mengkomunikasikan strategi untuk memastikan percepatan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022," ujar Airlangga dalam keterangan tertulis yang dilansir laman Kemenko Perekonomian, Jumat (28/1).

Selain itu, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini juga menekankan soal diperlukannya cara-cara untuk mencapai keseimbangan antara pemulihan dari pandemi dan pemulihan ekonomi.

Menurutnya, pembukaan kembali kegiatan ekonomi, bisnis dan masyarakat perlu diiringi dengan diperkuatnya sistem kesehatan dalam mengendalikan penyebaran virus. Sebab, pandemi menegaskan bahwa pengambilan kebijakan terkait kesehatan yang tepat sasaran akan menopang ekonomi yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

"Kebijakan kesehatan yang lebih kuat adalah kunci exit strategy," imbuhnya.

Sementara itu, dalam kaitannya dengan pengembangan digitalisasi, Indonesia mengajak negara anggota G20 untuk meningkatkan upaya dalam memastikan transformasi digital berlangsung, karena inovasi dan teknologi akan bermanfaat bagi yang dapat mengelolanya.

Airlangga menyatakan, forum B20 diharapkan dapat berbagi pengetahuan tentang bagaimana mempersiapkan pekerja dan sumber daya manusia untuk pekerjaan di masa depan.

Dengan demikian, dunia usaha dan Pemerintah harus dapat bersinergi dan yang tidak kalah penting adalah agar pada Forum B20, setiap negara harus dapat mengesampingkan perbedaan politik serta meningkatkan kerjasama dengan anggota B20 lainnya.

"Kita juga perlu bermitra dengan sektor bisnis untuk memastikan pemulihan yang lebih hijau. Tanpa dukungan keuangan yang nyata dan berkelanjutan, kita mungkin tidak dapat mencapai target 'emisi nol bersih global' pada pertengahan abad ini, di tahun 2060," demikian Airlangga. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA