"Jadi nanti kalau ibu ketua umum sudah menpunyai keputusan, maka baru didiskusikan dengan internal partai,†ujar politis PDIP, Deddy Yevry Hanteru Sitorus saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (15/12).
Sementara soal wacana PDIP menempatkan Ketua PDIP Puan Maharani sebagai pendamping Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Deddy memastikan itu bukan dari internal partai.
Namun wacana tersebut merupakan hal yang wajar. Baginya, itu adalah bentuk apresiasi masyarakat terhadap PDIP dan juga calon pemimpin nanti ke depan.
"Dan menurut saya itu sah-sah saja, karena ini kan demokrasi. Tetapi saya tidak yakin bahwa isu itu didorong oleh katakanlah pendukung dari keduanya, pasti ada orang lain yang mendorong opsi itu. Karena saya yakin juga Ibu Puan belum tahu fatsun maupun proses di internal partai kita,†katanya.
Disinggung mengenai nama calon presiden nanti, Deddy mengaku hingga saat ini di internal PDIP belum ada pembahasan merinci mengenai nama-nama untuk 2024 mendatang.
"Seperti yang saya sampaikan tadi, jangankan nama, nama pilpres saja belum menjadi agenda pembahasan partai. Jadi kalau agenda pemilu saja belum apalagi soal siapa calonnya,†ucapnya.
Terlepas dari itu, Deddy menekankan bahwa banteng moncong putih selalu mendengarkan aspirasi dari masyarakat mengenai calon yang paling pas untuk menjadi presiden setelah Joko Widodo.
"Tapi kan intinya kita kan mendengar menyimak dan menyerap apa yang menjadi suara aspirasi masyarakat dan itu bagian dari proses. Tapi jangan berharap atau mendorong kita untuk cepet-cepet karena urusan itu terlalu penting untuk dibahas buru-buru,†ujarnya.
BERITA TERKAIT: