"
Alhamdulillah, tentu kita bersyukur, namun tidak boleh terbuai," kata politisi Demokrat DKI, Santoso diberitakan
Kantor Berita RMOLJakarta, Sabtu (11/12).
Baginya, hasil survei sebuah lembaga menjadi tolok ukur untuk menentukan langkah politik ke depan agar bisa memenangkan pemilu.
"Survei itu potret, yang sesungguhnya nanti waktu pemungutan suara. Kita akan menjadikan data survei sebagai acuan dalam pemenangan pemilu nanti," lanjut Santoso.
AHY dan Demokrat cukup bersinar dalam survei yang dilakukan Lembaga Analis dan Konsultan Sosial Politik Indonesia, Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA).
Pada simulasi 15 nama kandidat capres, elektabilitas AHY nomor dua setelah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Elektabilitas Ganjar sebanyak 16 persen, AHY 14 persen, dan posisi ketiga ada Anies Baswedan dengan 13,33 persen.
Dari sektor Parpol, Demokrat juga moncer dengan masuk posisi kedua setelah PDIP. PDIP meraih 24,92 persen, Demokrat 18,83 persen, dan posisi ketiga ada Partai Golkar dengan 13,09 persen.
Selanjutnya, Partai Gerindra pada posisi keempat dan meraup 10,5 persen, kemudian posisi kelima Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang mendapatkan 10,25 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 6,5 persen, dan Partai Nasdem yang meraih 5,75 persen.
Survei CISA dimulai sejak tanggal 1 sampai 7 Desember 2021 yang menyasar 1.200 responden di 34 provinsi secara proporsional.
Penarikan sampel dengan menggunakan metode
simple random sampling dengan
margin of error 2,85 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
BERITA TERKAIT: