Kemungkinan ini mendapat sambutan positif oleh Komisi VIII DPR RI sebagai mitra kerja Kementerian Agama RI. Namun demikian, Ketua Komisi VIII DPR RI, Yandri Susanto yakin, pembukaan ini tidak dilakukan secara penuh.
"Keliatannya (kuota haji) tidak akan 100 persen karena di Masjidil Haram juga dihitung populasi orang yang masuk," ujar Yandri Susanto kepada wartawan, Rabu (1/12).
Dijelaskan Yandri, protokol kesehatan yang disiapkan Arab Saudi dimulai dari pembatasan kapasitas kamar tidur. Jika sebelumnya satu kamar bisa memuat empat orang, sekarang dibatasi menjadi dua orang.
Termasuk juga bus transportasi jemaah. Wakil Ketua Umum PAN ini, kapasitas bus diwajibkan memuat jemaah 50 persen dari kapasitas penuh.
"Itu mungkin yang saya tangkap dari persiapan pemerintah Saudi menuju tahun 2022 (yakni) memastikan berapa sih yang benar-benar bisa diundang dari luar Arab, termasuk Indonesia," terangnya.
Dengan segala pembatasan itu, Yandri berharap Indonesia mendapatkan kuota pemberangkatan jemaah haji untuk mengurai antrean yang kian menumpuk.
"Kalau misalkan sampai 30 persen saja kuota kita, itu hebat. Artinya sekitar 60 ribu yang berjalan, sudah hebat," tandasnya.
BERITA TERKAIT: