Peningkatan kasus itu karena masyarakat menyepelekan protokol kesehatan. Padahal, empat negara tersebut sempat menerapkan
lockdown untuk menekan angka penyebaran virus.
Meski demikian, penerapan
lockdown tidak efektif karena protokol kesehatan tidak diperketat.
Berkaca dari empat negara tersebut, pemerintah Indonesia mendorong masyarakat memperketat kembali protokol kesehatan.
Jurubicara Satuan Tugas penanganan Covid-19 (Satgas Covid-19) Prof Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa protokol kesehatan perlu menjadi perhatian masyarakat.
Tujuannya, untuk mengantisipasi terjadinya gelombang ketiga pandemi Covid-19.
Kata Prof Wiku, gelombang tiga bisa saja muncul dari mobilitas warga yang terjadi pada saat libur natal dan tahun baru.
Dijelaskan Prof Wiku, meski masyarakat sudah divaksin, belum bisa menjamin seseorang terbebas dari pandemi Covid-19.
"Vaksin tetap tidak bisa mencegah naiknya kasus jika tidak dibarengi dengan penerapan disiplin protokol kesehatan,†kata Prof Wiku dalam acara jumpa media secara virtual bertemakan Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia, Selasa (23/11).
Prof Wiku menambahkan, dari kenaikan kasus di empat negara ini, dapat diambil beberapa pelajaran bahwa pembukaan aktivitas masyarakat yang terlalu tergesa-gesa dan tidak menerpakan prinsip kehati-hatian dapat mengakibatkan lonjakan kasus yang sangat tajam.
"Kepatuhan protokol kesehatan terutama memakai masker sangat berpengaruh besar dalam menekan penularan,†ucapnya.
Dia mengatakan, kebijakan bebas masker meskipun sudah vaksin tetap tidak bijak untuk diterapkan. Sebab, masker adalah tameng utama masyarakat dalam melawan pndemi Covid-19 ini.
"Cakupan vaksinasi yang tinggi, terbukti dapat mencegah keparahan gejala pada pasien Covid-19 sehingga juga dapat menurunkan potensi kematian akibat Covid-19,†demikian Wiku.