Meski sosialisasinya massif, hasil beberapa survei menemukan data bahwa elektabilitas Puan masih sangat rendah. Bahkan belum masuk radar 5 besar calon presiden dan cawapres 2024.
Direktur Riset Indonesian Presidential Studies (IPS), Arman Salam menganalisa, susahnya mendongkrak elektabilitas Puan karena memang kinerjanya belum menunjukkan rekam jejak spektakuler.
Kata Arman, rekam jejak kepemimpinan Puan mulai dari Menko Pembangundan Manusia dan Kebudayaan (PMK) di era Presiden Jokowi periode pertama dan saat ini Ketua DPR RI kinerjanya kurang menonjol.
"Faktornya dari analisa ada beberapa faktor, pertama dari sisi kinerja Puan belum menunjukan record yang cemerlang dan spektakuler," demikian kata Arman kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (7/11).
Selain itu, faktor yang membuat elektabilitasnya belum moncer adalah bayang-bayang ibunya Megawati Soekarnoputri.
Analisa Arman, Megawati nampak terlambat melepas Puan. Imbasnya, masyarakat masih melihat selama ini Puan seperti berada di ketiak Megawati Soekarnoputri.
Dampaknya, Puan lambat bergerak. Padahal, hal itu adalah syarat memenangkan setiap pertarungan.
"Publik melihat Puan masih berada dalam ketiak Megawati. (Bayang-bayang Megawati) membuat Puan lambat bergerak mengkapitalisasi diri dan tidak lincah dalam bermanuver ," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: