Menurutnya, ketimbang menggunakan nama Kemal Ataturk, lebih baik nama jalan tersebut menggunakan nama tokoh betawi.
"Tentang rencana pemberian nama jalan protokol Jakarta dengan nama tokoh pembaharu Turki, menurut saya jauh lebih bijaksana jika menggunakan nama tokoh Betawi yang menginspirasi, seperti Guru Manshur (Jembatan Lima), Guru Mughni (kuningan), dan Guru Marzuki (Cipinang). Setuju?" ujarnya lewat akun Twitter, @Helmy_Faishal_Z, Rabu (20/10).
Rencana pemberian nama jalan Mustafa Kemal Ataturk merupakan permintaan dari pemerintah Turki.
Ini merupakan bagian dari imbal balik atas permintaan pemerintah Indonesia yang ingin mengganti jalan di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, dengan nama Jalan Ahmed Sukarno.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.