Waketum Golkar: Wajar Pertemuan di Istana Ditafsirkan untuk Mencegah Manuver 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 28 Agustus 2021, 11:57 WIB
Waketum Golkar: Wajar Pertemuan di Istana Ditafsirkan untuk Mencegah Manuver 2024
Pertemuan ketua umum parpol dan Presiden Joko Widodo di Istana Negara/Ist
rmol news logo Tidak keliru jika pertemuan Presiden Joko Widodo dengan petinggi partai politik koalisi dimaknai untuk mencegah manuver elite menjelang Pemilu Serentak 2024.

Pada pertemuan tersebut, juga diumumkan Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi anggota baru koalisi.

"Saya kira bisa saja ditafsirkan seperti itu dan kalau pun itu terjadi, itu sesuatu yang wajar," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia dalam serial diskusi Polemik: Membaca Arah Koalisi Pemerintah, Sabtu (28/8).

Sebagai kepala negara, kata Doli, wajar jika Jokowi ingin mendapatkan dukungan koalisi dalam menyiapkan legacy atau warisan terbaik setelah jabatannya berakhir.

"Pak Presiden kan sebagai kepala negara, sebagai katakanlah in the end, sebagai bapak bangsa. Dia juga harus bisa memastikan bahwa perjalanan bangsa kita ke depan itu lebih baik," terangnya.

Oleh karena itu, wajar seorang presiden sudah mulai mengajak membicarakan pihak-pihak untuk persiapan estafeta kepemimpinan. Dalam mempersiapkan legacy dan kelanjutan estafet kepemimpinan itu, partai politik pendukung sepatutnya memang dilibatkan.

"Itu harus dimulai dengan partai politik di dalam sistem demokrasi, kita ikut terlibat langsung di dalam proses estafeta kepemimpinan itu," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA