Demikian disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (19/7).
Jamil merasa prihatin dan menyayangkan, atas terbakarnya gedung BPOM. Pasalnya, sangat sulit dipahami gedung pemerintah yang berisi dokumen penting dan kemungkinan obat begitu mudah terbakar.
Itu artinya, kata Jamil gedung BPOM belum memenuhi standar keamanan dari segala kemungkinan penyebab kebakaran. Termasuk tentunya aspek keamanan dari kemungkinan kebakaran akibat korsleting kebakaran. Padahal semua gedung pemerintah seharusnya sudah didesain dari semua kemungkinan kebakaran. Setiap gedung juga memiliki alat preventif untuk mengatasi bila terjadi kebakaran.
Oleh karena itu, ujar Jamil, muncul spekulasi apakah kebakaran gedung BPOM terjadi secara alamiah atau kemungkinan ada tangan-tangan yang tidak bertanghung jawab ?
"Pertanyaan itu muncul karena ada spekulasi kebakaran gedung BPOM dikaitkan dengan tidak keluarnya izin obat Ivermectin dan izin ujian klinis vaksin Nusantara. Semua spekulasi itu harus segera dijawab. Untuk itu, Polisi harus segera melakukan investigasi guna mengungkap penyebab sebenarnya terjadi kebakaran gedung BPOM," pintanya.
Hasil investigasi, menurut Jamil harus secepatnya diumumkan secara terbuk ke publik. Hanya dengan begitu spekulasi liar penyebab terbakarnya gedung BPOM dapat diminimalkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: