Catatan itu menjadi temuan survei yang dirilis Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC) dalam webinar bertema "Sumber Kepemimpinan Nasional: Menuju 2024" pada Sabtu (22/5).
Adapun pertanyaan yang diajukan kepada responden, apakah perlu amandemen UUD 1945 untuk menambah periode jabatan presiden agar Jokowi bisa maju kembali jadi capres di 2024?
"Sebanyak 69,5 persen responden tidak setuju dengan adanya amandemen, dan 28,68 persen menyatakan setuju," ujar peneliti ARSC, Bagus Balghi dalam paparannya.
Bukan hanya tidak setuju amandemen, lanjut Bagus, mayoritas atau 74,13 persen responden tidak ingin Jokowi maju di Pilpres 2024. Mereka lebih setuju Jokowi memberikan dukungan pada figur lain pada pilpres mendatang.
"74,13 persen responden setuju Jokowi memberikan dukungan kepada calon presiden untuk melanjutkan program-program kerjanya. Dan 23,88 persen tidak setuju," demikian Bagus.
Survei ARSC melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi dengan 60 persen berusia muda di bawah 30 tahun dan usia minimal 17 tahun.
Metode survei yang dipakai adalah
multistage random sampling dan dilakukan selama periode 26 April-8 Mei melalui sambungan telepon. Adapun
margin error survei plus minus 2,9 persen.
BERITA TERKAIT: