Fraksi PPP: Perlu Ada Strategi Khusus Dalam Rencana Merger Perusahaan BUMN Sektor Pelabuhan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Kamis, 01 April 2021, 20:56 WIB
Fraksi PPP: Perlu Ada Strategi Khusus Dalam Rencana <i>Merger</i> Perusahaan BUMN Sektor Pelabuhan
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PPP Ahmad Baidowi/Net
rmol news logo Rencana pemerintah menggabungkan empat perusahaan pelabuhan pelat merah ke dalam entitas tunggal menarik perhatian partai politik.

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) slaah satunya, dia melihat langkah tersebut perlu dibuatkan grand strategy-nya agar tujuan merger tercapai.

“Kementerian BUMN baru melempar isu awal dari wacana merger Pelindo ini. Maka pada kesempatan ini kita membahasnya lebih lanjut,” kata anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PPP Ahmad Baidowi saat memberikan pangantar seminar bertajuk ‘Urgensi Merger Pelindo Dalam Membangkitkan Perekonomian Indonesia’ di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (31/3).

Ditambahkan Awiek, sambutan karibnya, dengan seminar yang digelar publik akan mendapatkan jawaban yang gamblang mengenai positif dan negatifnya wacana penggabungan tersebut.

“Salah satu yang ingin diketahui dari merger yang direncanakan adalah bagaimana grand strategy-nya. Sehingga, integrasi BUMN pelabuhan betul-betul mencapai tujuannya, yaitu peningkatan efisiensi logistik nasional,” tegasnya.

Hadir dalam diskusi tersebut di antaranya Dirut Pelindo II Arif Suhartono, pengamat ekonomi Enny Sri Hartati dan pengamat maritim Siswanto Rusdi.

Dalam kesempatan itu, senada dengan Awiek, Dirut Pelindo II Arif Suhartono juga menekankan perlunya grand strategy yang baik dalam konsep integrasi ini.       

“Kami lagi bikin pelabuhan baru di kijing. Sekian ribu hektar di belakang pelabuhan harus dikosongkan untuk tempat industrinya. Kalau di Tanjung Priok itu industrinya di Cikarang, Cikande dan daerah lainnya. Nah makannya kita butuh grand strategy dalam integrasi ini agar bisa menurunkan biaya logistik,” ungkap Arif.

Dia pun belum bisa menaksir berapa penurunan biaya logistik yang dihasilkan dari proses integrasi tersebut. Namun pihaknya terus berupaya untuk melakukan yang terbaik dalam mendukung wacana ini.

“Masalah logistik sangat kompleks, faktornya banyak sekali. Tapi pelabuhan memiliki dampak yang besar kepada yang lainnya. Jadi yang kami lakukan agar pelabuhan tersebut tidak menghambat dan bagaimana bisa membantu untuk mengurangi angka (biaya logistik) tersebut,” jelasnya.

“Jadi kita perlu kerja sama, perlu kolaborasi. Bagaimana mengintegrasikan perencanaan antara pelabuhan BUMN dan pemerintah agar jadi sinkron apa yang kita investasikan dan juga didukung oleh invenstasi pemerintah untuk mencapai dampak maksimal,” tambah dia.

Masih kata Arif, kerja sama yang baik antara perusahaan BUMN dan pemerintah akan menurunkan biaya logistik yang signifikan namun bersifat jangka panjang.

“Sekali lagi ini kerja bersama. Ini harus dibuat grand strategy untuk menuju titik yang sama. Pelabuhan harus memiliki teknik yang sama, yang nantinya akan dikelola oleh entitas yang khusus dan pemerintah juga memerlukan informasi yang akurat, berapa barang yang masuk, berapa barang yang keluar,” tandasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA