Pantau Peruntukkan Dana Otsus Aceh, Azis Syamsuddin: Tidak Boleh Ada Daerah Yang Kelaparan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Senin, 23 November 2020, 07:32 WIB
Pantau Peruntukkan Dana Otsus Aceh, Azis Syamsuddin: Tidak Boleh Ada Daerah Yang Kelaparan
Wakil Ketua DPR RI, Azis Syamsuddin (kedua dari kiri), saat mengunjungi Provinsi Aceh untuk memantau penggunaan dana otsus/Istimewa
rmol news logo Dalam rangka menganalisis serta mengevaluasi peruntukkan dana Otonomi Khusus (Otsus) Provinsi Aceh, pimpinan DPR RI Azis Syamsuddin melakukan pemantauan langsung ke provinsi tersebut. Sehingga diketahui sudah sejauh mana penggunaan dana otsus itu dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.

“Kunjungan kami ke sini, untuk melihat dan menganalisis serta memantau dan terakhir mengevaluasi, apakah peruntukan dana otsus ini peruntukannya sudah sesuai yang digariskan oleh Undang-Undang, untuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan UMKM,” ujar Azis kepada wartawan di pelataran Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Senin (23/11).

Setelah melakukan pemantauan langsung di lokasi, Azis menyatakan bakal membawa evaluasi dana otsus tersebut ke Badan Anggaran yang akan dibahas oleh DPR bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Nah ini kita dalam rangka melihat apakah penjelmaan kemudian pengaplikasiannya sudah sesuai dengan mekanisme dan kesepakatan dalam hal yang telah dibahas oleh Badan Anggaran dengan Menteri Keuangan,” ucap Wakil Ketua DPR RI ini.

“Tentu hasil ini akan memberikan suatu masukan dan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat RI untuk meneruskan otsus ini atau melakukan evaluasi dana otsus ini,” imbuhnya.

Politikus Partai Golkar ini mengatakan dana otsus yang diberikan langsung dari pemerintah pusat ke pemerintah provinsi untuk disalurkan ke pemerintah kabupaten dan kota di Nangroe Aceh Darussalam.

Pihaknya nanti akan mempertanyakan peruntukkan dana tersebut apakah tepat sasaran dan terkendala dalam penyalurannya atau tidak.

“Yang penting kan tidak boleh ada satu kabupaten atau kecamatan yang masih, misalnya, ada sekolah yang tidak beralaskan semen, ada desa yang stunting atau kelaparan, itu yang harus kita evaluasi. Seperti di Papua kan ada yang desa stunting, kan menjadi pertanyaan kenapa itu masih bisa terjadi,” tutupnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA