Namun di sisi lain, partisipasi masyarakat dengan protokol kesehatan yang ketat pada pelaksanaan Pilkada 9 Desember 2020 juga diharapkan tidak menurun.
Sebab, hal itu akan mempengaruhi aspek keterpilihan seorang pemimpin di daerah.
"Saya kira peran aktif parpol untuk bisa ikut menunjang mendukung program penerapan protokol kesehatan yang ketat," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno saat menjadi narasumber dalam webinar Fraksi PAN bertajuk "
Menyoal Pilkada Di Tengah Pandemi", Jumat sore (2/10).
"Kita berharap bahwa di tengah-tengah pandemi ini partisipasi masyarakat tetap untuk melaksanakan Pilkada," sambungnya.
"Jangan sampai kita nanti berhadapan dalam situasi di satu daerah misalkan seorang kepala daerah terpilih tetapi dengan tingkat partisipasi masyarakat yang rendah 20 atau 25 persen, sehingga legitimasi beliau nanti yang akan memerintah tentu akan rendah," kata Eddy Soeparno lagi.
Selain itu, Eddy juga berharap jangan sampai karena ada pandemi Covid-19 dan tidak ada hiruk-pikuk Pilkada masyarakat kemudian enggan keluar rumah mereka takut karena memang pandemi Covid-19 belum berakhir.
Apalagi, sambungnya, masyarakat sampai ada yang tidak tahu kalau daerahnya tengah melangsungkan Pilkada.
"Sehingga mereka pada akhirnya itu tidak datang ke TPS untuk melakukan pemilihan," demikian Eddy Soeparno.
Selain Eddy, turut hadir secara fisik dan virtual narasumber webinar Fraksi PAN tersebut antara lain Peneliti Perludem Titi Anggraini, Komisioner KPU Ilham Saputra, Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PAN Guspardi Gaus, Ketua PWM DIY Gita Danupranata, dan Dekan FISIP UMY Titin Purwaningsih.
BERITA TERKAIT: