Dalam pantauan
Kantor Berita RMOLJabar, ratusan peserta aksi membentangkan spanduk-spanduk bertuliskan penolakan terhadap RUU HIP. Antara lain bertuliskan ‘Tolak Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila’ dan ‘PKI itu pengkhianat’.
Selain itu, massa aksi juga terdengar melantunkan sholawat dan takbir serta dzikir. Juga menyanyikan lagu ‘Ibu Pertiwi’. Tak hanya itu, massa aksi juga memberikan masker kepada para pedagang dan pejalan kaki.
Mereka juga meminta Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk memfasilitasi aspirasi massa aksi. Mengingat, Ridwan Kamil terpilih sebagai pemimpin karena masyarakat Jawa Barat.
“Kami memohon (Gubernur) untuk menemui kami. Tolong bapak RK keluar dan temui kami,†kata salah satu orator dalam aksinya.
Salah satu massa aksi dari Pemuda Hijrah, Obay mengatakan, pihaknya merasa khawatir karena menurutnya RUU HIP adalah cikal bakal munculnya paham komunis.
“Kami takut RUU HIP melahirkan kembali partai komunis,†katanya.
Untuk diketahui, penolakan dilakukan sejalan dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengritik RUU HIP. Salah satu alasannya adalah kekhawatiran munculnya kembali komunisme di Indonesia.
Selain itu, dalam sebuah poster digital, aksi digelar dengan menerapkan protokol kesehatan guna mencegah potensi penyebaran Covid-19, seperti dengan menggunakan masker dan menjaga jarak.