Teranyar, publik dibingungkan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menegaskan bahwa pemerintah belum melakukan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Padahal sebelumnya, para menteri gencar mengurai urgensi dan apa saja pelonggaran yang akan dilakukan kementerian masing-masing.
Demi mencerahkan informasi publik, pengamat politik dari Universitas Nasional (Unas) Andi Yusran menyarankan agar disampaikan satu pintu, yaitu lewat Gugus Tugas yang dipimpin Letjen Doni Monardo.
"Untuk urusan Covid-19 serahkan sepenuhnya kepada Gugus Tugas dalam mengeksekusi komunikasi kebijakan kepada publik," ujarnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (19/5).
Sementara menanggapi penegasan Jokowi bahwa Indonesia belum melonggarkan PSBB, Andi Yusran menilai hal itu sebatas cuci tangan dari sebuah kasus. Dalam hal ini, kasus penumpukan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta saat kali pertama moda transportasi udara dibuka kembali.
"Jokowi ingin “cuci tangan†dalam kasus gagalnya penerapan
physical distancing ketika membludaknya calon penumpang angkutan udara di Bandara Soetta baru-baru ini," tegasnya.
BERITA TERKAIT: