Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (Cespels), Ubedilah Badrun mengatakan, cara yang digunakan Presiden Jokowi dalam membagikan sembako merupakan cara amatiran meski bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
Seharusnya, Jokowi dapat memastikan struktur pemerintahan hingga ke bawah berjalan secara baik agar distribusi sembako atau bantuan sosial lainnya berjalan lancar dan tepat sasaran.
"Yang dibutuhkan rakyat adalah kesigapan dan berfungsinya seluruh struktur pemerintahan sampai lapis bawah untuk melakukan distribusi sembako agar tepat sasaran," ucap Ubedilah Badrun kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/4).
Karena, kata Ubedilah, cara membagikan sembako di jalan akan menimbulkan persoalan baru. Yakni mengganggu lalulintas jalan raya serta memunculkan ketidakadilan di masyarakat.
"Kalau Jokowi bagi-bagi di jalan itu bisa menimbulkan masalah, selain mengganggu lalu lintas juga bisa saja yang menerima sembako dari Jokowi di jalan itu sudah menerima sembako dari pemerintah setempat. Artinya muncul ketidakadilan," jelas Ubedilah.
Sehingga, Ubedilah menyarankan Presiden Jokowi untuk menghentikan pembagian sembako di jalan dan lebih mengoptimalkan struktur pemerintahannya dalam membagikan bantuan sosial kepada rakyat.
"Sebaiknya Jokowi hentikanlah pola-pola seperti itu," pungkas Ubedilah.
BERITA TERKAIT: