Begitu yang disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane terkait penangkapan tersangka korupsi oleh KPK itu, Selasa (28/4).
“Ada lima poin yang membuat KPK patut diapresiasi,†kata Neta.
Pertama, OTT tersebut dilakukan tanpa kehebohan yang penuh pencitraan dan drama penyadapan. Namun, KPK tetap mampu menangkap kedua terduga koruptor.
Kemudian kedua, KPK tanpa pandang bulu lantaran Ketua DPRD Muara Enim yang ditangkap merupakan kader partai penguasa yakni PDIP.
“Ketiga, Sumsel adalah kampung halaman Firli, sepertinya Firli hendak membersihkan kampung halamannya terlebih dahulu,†ujar Neta.
Keempat, penangkapan itu adalah pengembangan dari sidang pengadilan Tipikor. Dan terakhir hal yang patut diapresiasi ialah penangkapan yang dilakukan oleh KPK dilakukan saat pandemik Covid-19
“Artinya di tengah wabah virus, jajaran KPK tetap bekerja serius memburu para koruptor,†ujarnya.
Neta menambahkan, penangkapan Ketua DPRD Muara Enim dan Eks Kadis PUPR Muara Enim adalah hasil kerja apik intelijen KPK dan Polri tanpa perlu melakukan penyadapan dengan memantau secara intensif kedua pelaku.
“Begitu keduanya tercium bergerak ke Palembang, petugas KPK langsung menciduknya dan membawanya ke Jakarta lewat jalan darat. Strategi penangkapan ini patut diacungi jempol dan menunjukkan adanya sinergi yang solid antara aparatur di lapangan,†pungkas Neta.
BERITA TERKAIT: