Pasalnya, pernyataan Rizal Ramli yang meminta Indonesia tak lagi menjadi antek China bukanlah menyasar kepada etnis Tionghoa.
"Tudingan terhadap RR (sapaan Rizal Ramli) itu bukan lagi tidak berdasar, tapi salah besar. Karena yang disampaikan RR di acara ILC itu adalah kritik terhadap negara Tiongkok (China), bukan ke etnis Tionghoa," tegas Ketua Pemuda Konghucu, Kris Tan saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (24/4).
Kris Tan yang juga Ketua Generasi Muda Khonghucu (GEMAKU) ini mengurai, banyak pihak yang salah kaprah terkait kritik yang disampaikan RR dalam
talk show yang dipandu jurnalis senior Karni Ilyas itu.
"Orang banyak keliru dan gagal paham membedakan istilah Tionghoa dan Tiongkok. Kalau Tiongkok itu kan entitas sebuah negara. Nah, Tiongkok itu tidak mewakili Tionghoa. Kalau Tionghoa kan peradaban, suku, bukan definisi negara!" urainya.
Selain itu, dalam rekam jejaknya, Menko Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu juga dekat dengan etnis Tionghoa di Tanah Air. Oleh karenanya, ia menolak keras bila RR dituding melakukan tindakan rasis.
"Kami selaku pemuda Konghucu, kalo Konghucu sudah pasti Tionghoa ya. Kami menolak tudingan terhadap RR, kami tahu betul RR sangat pluralis, multikultural dan toleran menjunjung asas humanisme. Jadi tidak benar tudingan terhadap RR," imbuh Kris Tan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: