Pihaknya menduga, poling di media sosial tersebut sengaja memunculkan nama Erick Thohir dengan tujuan tertentu. Yakni mempersiapkan pendiri Menteri BUMN tersebut sebagai presiden pada 2024.
“Saya menduga, ada kaitannya antara poling soal menteri yang paling peduli melawan virus corona dengan akun Facebook dan Instagram 'Erick Thohir For Presiden'. Jangan sampai masyarakat menduga atau berpikiran bahwa ada pengerahan
buzzer medsos oleh Kementerian BUMN untuk memainkan penggiringan opini seperti itu,†paparnya, Minggu (12/4).
Menurut Adnan, seharusnya para
buzzer tidak perlu melakukan poling tersebut dengan tujuan tertentu. Lantaran dinilai bisa melukai masyarakat dan tenaga medis serta instansi pemerintah yang sudah dengan sepenuh hati melakukan penanganan Covid-19.
“Pencitraan murahan ala poling ini rasanya tak perlu dilakukan, di saat energi negeri ini sedang terkuras untuk melawan dampak Covid-19. Kurang pantas dan memalukan rasanya jika memanfaatkan momentum saat ini untuk mencuri popularitas,†tegas Adnan.
“Sangat tidak elok apabila kementerian BUMN atau buzzer-buzzer membuat poling soal menteri yang paling peduli lawan Corona di saat semua pihak harus bersatu bekerja sama menanggulangi Corona. Bukan malah ingin menganggap dirinya paling hebat,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: