Hal itu harus segera diputuskan oleh Presiden Jokowi mengingat pemerintah hanya punya waktu efektif selama tiga pekan sebelum memasuki bulan Ramadan atau bulan puasa bagi umat muslim.
Terlebih, saat akhir puasa atau jelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat sudah berbondong-bondong mudik ke kampung halaman masing-masing.
Begitu kata pengamat politik dari Universitas Telkom, Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/3).
"Pemerintah hanya miliki waktu efektif 3 pekan, memasuki bulan puasa publik sulit dikendalikan untuk tidak berkerumun," ujarnya.
Apalagi, sambung Dedi, masyarakat Indonesia mayoritas bukan tipe warga yang patuh terhadap imbauan pemerintah. Publik akan sulit mengikuti aturan agar tetap berada di dalam rumah.
Dengan demikian,
lockdown merupakan salah satu cara agar laju penyebaran virus corona dapat dihentikan.
"Terlebih musim pulang kampung di depan mata, warga negara kita bukan tipe yang patuh dengan imbauan, harus tutup akses, bukan sekadar mengimbau," pungkas direktur eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) tersebut.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.