Pasalnya, dalam perhelatan tersebut beberapa delegasi dari sejumlah negara batal hadir akibat merebaknya virus corona baru, Covid-19.
“Saya pada dasarnya tidak terlalu suka mendengar adanya acara-acara dibatalkan. Tapi diukur melalui kewaspadaan apakah potensi terkait virus ini berhubungan langsung dengan acara termasuk Asia Afrika, nanti diukur aja oleh panitianya,†ucap Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Command Center, Selasa (10/3).
Kendati demikian, Emil menilai negara-negara yang terlibat dalam KAA tersebut tidak termasuk dalam daftar negara-negara yang terdampak Covid-19.
“Kalau ada keilmuan dan data ilmiah yang bisa mengukur, itu tidak masalah. Dan negara yang saya undang juga tidak termasuk negara yang dalam list itu, saya kira nggak ada masalah,†imbuhnya, dikutip
Kantor Berita RMOLJabar.Diakui Emil, pihaknya pun mengalami banyak penundaan agenda. Di antaranya kumpulan pengusaha Taiwan yang semulanya di bulan Maret untuk investasi, diundur ke September.
“Kemudian saya mendapat penghargaan di Arab Saudi, tadinya bulan Maret mau berangkat ternyata ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan,†katanya.
“Jadi banyak sekali penundaan-penundaan sesuai dengan kebutuhan. Saya kira kita harus memaklumi,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: