Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin,
menduga keributan yang terjadi bagian dari strategi-strategi tertentu yang dilakukan oleh salah satu kandidat.
"Kalau dia merasa dirugikan atau dia merasa tidak adil panitia, biasanya ada skenario begitu," ujarnya saat dihubungi
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (10/2).
Lebih lanjut, Ujang menerangkan, bahwa awal konflik partai berlambang matahari itu sudah terendus sejak sang pendiri Amien Rais menginginkan kursi kepemimpinan hanya satu periode.
Bagi Ujang, seharusnya yang dilakukan Amien Rais adalah menyampaikan pesan bahwa persaingan harus dilakukan secara objektif dan benar untuk nilai-nilai kebaikan serta menjunjung transparansi, dan keadilan.
"Nanti siapa pun yang menang ya itulah pilihan daripada kader PAN," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: