Demikian yang disampaikan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, saat mengenang pesan kebangsaan KH Salahudin Wahid atau populer disapa Gus Sholah.
"Bahkan takdir historis bangsa Indonesia pun tak luput dimerdekakan oleh dua kelompok ini," ungkap Sohibul di rumah duka di kawasan Bangka Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin (3/2).
Tak hanya itu, Sohibul juga merasa sangat kehilangan atas berpulangnya ulama tawadhu dan bisa diterima oleh semua kalangan itu.
Diketahui, Gus Sholah tutup usia pada Minggu malam (2/2) sekitar pukul 20.50 WIB, setelah kesehatannya menurun pascaoperasi jantung.
Sohibul bercerita, apa pun yang keluar dari mulut cucu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Asyari, ini merupakan sesuatu yang memberi hikmah besar.
"Karena itu kita harus bahu membahu membangun bangsa ini. Yang penting ada keseimbangan peran dalam membangun bangsa ini," pungkasnya.