Pengamat Politik Adiyana Slamet mengatakan, isu komparasi gender dalam pilkada ini masih tetap dibutuhkan.
“Incumbent (Cellica) ini kan perempuan dan yang cuma bisa mengimbangi itu ya perempuan lagi. Ini dalam artian, jika Yesi dan Gina bersatu, isu gender ini tidak lagi didominasi Cellica,†kata Adiyana, kepada
Kantor Berita RMOLJabar, Sabtu (1/2).
Adiyana melanjutkan, dari sisi partai politik yang mengusung masing-masing bakal calon (Yesi dan Gina) juga sangat diuntungkan.
“Di Karawang ini kan sebenarnya basis pemilihnya nasionalis. Tinggal maksimalkan mesin partainya,†tambah Adiyana.
Tambah Adiyana, jika terjadi koalisi antara PDI Perjuangan (pengusung Yesi) dan Gerindra (pengusung Gina), memungkinkan untuk terjadi pertarungan head to head (dua pasangan calon) di Pilkada Karawang. Pertarungan ini juga akan diprediksi sangat sengit.
“Koalisi PDI Perjuangan dan Gerindra yang sedang dibangun Pak Jokowi di tingkat nasional juga kan akan bisa dibangun di Karawang. Tidak ada yang tidak mungkin dalam politik. Peluang itu ada,†jelas akademisi Unikom Bandung ini.
Sebelumnya, Yesi Karya Lianti telah resmi mendaftar ke PDI Perjuangan Jabar sebagai bakal calon bupati/wakil bupati Karawang. Gina Swara juga diketahui tinggal menunggu sinyal DPP Gerindra untuk maju dalam kontestasi Pilkada Karawang 2020.
Tidak berbeda dengan dua figur itu, dengan menggunakan kendaraan politik Partai Demokrat, Cellica Nurachdiana yang saat ini menjabat Bupati Karawang, juga diisukan akan kembali maju bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu di Kabupaten yang dikenal dengan Kota Industri tersebut.