Hal ini diungkapkan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira. Menurutnya, Presiden Joko Widodo terlalu banyak mengakomodir kepentingan partai politik dengan mengangkat politisi jadi menteri bidang ekonomi.
"Kenapa kita sebut kabinet obesitas, tumpukan lemak, dalam artian tekanan dari parpol sehingga pos yang seharusnya diisi oleh profesional tidak ada," kata Bhima dalam diskusi publik 'Kabinet Indonesia Maju dan PR Bangsa' di Media Center DPR RI, Rabu, (30/10)
Hadir jadi pembicara dalam diskusi tersebut yakni Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Nasdem Akram Peneliti Politik CSIS, Arya Ferdandez.
Bhima lantas menyoroti barisan menteri sektor perekonomi yang didominasi politisi dan yang tidak memiliki latar belakang ekonomi. Para menteri yang seharusnya mengurusi bidang ekonomi itu semestinya latar belakangnya harus dari profesional.
"Hasilnya periode kedua Jokowi adalah yang kabinet obesitas, tidak responsif terhadap perkembangan-perkemkembangan ekonomi global maupun ekonomi domestik," tutupnya.
BERITA TERKAIT: