Hal itu disampaikan politisi senior Golkar, Akbar Tanjung menanggapi rencana Prabowo Subianto untuk bertemu Ketum Golkar, Airlangga Hartarto yang dikabarkan bertujuan untuk meminta restu bergabung ke koalisi pemerintah.
"Yang penting kebersamaan, keutuhan untuk menyongsong masa depan. Kalau memang kekuatan yang kita miliki punya potensi untuk memberikan kontribusi buat kemajuan ke depan, kenapa tidak (berkoalisi),†ucap Akbar di acara Sarasehan Kebangsaan yang diselenggarakan Forum Pejuang NKRI mengusung tema Gembira Menyambut Pelantikan Presiden-Wapres terpilih sebagai bahian dari Pesta Demokrasi, di Hotel Bidakara, Selasa (15/9).
Akbar berpendapat tokoh-tokoh yang didapuk Jokowi harus memiliki kompetensi untuk memperkuat kabinet Jokowi ke depan. Namun demikian, apapun keputusan presiden dalam memilih kabinet harus dihormati semua pihak.
Pun demikian dengan kemungkinan oposisi masuk kabinet. Baginya, tidak ada istilah oposisi melainkan perlu adanya
check and balance dalam pemerintahan.
"Kita tidak akrab dengan istilah oposisi, tapi kita membutuhkan kekuatan politik yang mampu mewujudkan mekanisme
check and balance, itu saya kira penting," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: