DPR Harus Banyak Mendengar Bukan Banyak Bicara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Senin, 14 Oktober 2019, 17:13 WIB
DPR Harus Banyak Mendengar Bukan Banyak Bicara
Ketua Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif, Veri Junaidi di acara diskusi/RMOL
rmol news logo Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) periode 2019-2024 diminta untuk mempertajam pendengaran agar bisa mendengarkan suara-suara keinginan rakyat Indonesia.

Menurut Ketua Konstitusi dan Demokrasi (KoDe) Inisiatif, Veri Junaidi, DPR pimpinan Puan Maharani harus mendengar suara rakyat untuk kepentingan bangsa dan negara.

"Itulah kenapa gunanya telinga dibikin dua dan mulut satu. Supaya lebih banyak mendengarkan, bukan banyak berbicara, salah lagi," ucap Veri Junaidi saat diskusi dengan tema "Habis Gelas Terbitlah Kelam" di Upnormal Coffe di Jalan Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/10).

Tak hanya DPR, Veri juga mewant-wanti Mahkamah Konstitusi (MK). Menurut dia, MK harus diperkuat agar bisa mengkoreksi kebijakan yang dikeluarkan oleh DPR.

"Pasang telinga lebar-lebar apa yang kemudian menjadi aspirasi dan kepentingan publik. MK juga harus awas, kalau DPR sudah tidak mau mendengar, ke mana lagi harus mengadu? Satu-satunya cara tentu mengajukan Judicial Review," tegasnya.

"Oleh karena itu menurut kami, MK jadi lembaga penting untuk dirawat, dijaga agar ada banyak kepentingan politik yang dibangun di DPR bisa dikoreksi, diperbaiki," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA