Setelah pemilihan pimpinan DPR dan MPR selesai, Presiden petahana Jokowi bersama parpol pendukung sedang fokus menggodok susunan Kabinet Kerja jilid II.
Analis politik dari Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah menyampaikan, skema masuknya Gerindra dalam kabinet kerja Jokowi-Maruf merupakan penyumbang lambatnya penyusunan kabinet. Diketahui, Jokowi-Maruf sudah dilantik pada 20 Oktober mendatang.
"Jika benar Gerindra ikut serta dalam pemerintahan, bisa saja ini pilihan sulit bagi Jokowi karena tentu pertentangan internal koalisi petahana juga menguat," ungkap Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/10).
"Bisa saja, karena tentu proses kesepakatan lebih lama dengan masuknya parpol di luar mitra koalisi," tambahnya.
Menurut Dedi, masuknya Gerindra akan berdampak buruk bagi keharmonisan partai koalisi Jokowi. Hal itu sudah terbukti dengan hubungan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
"Rasanya, masuknya Gerindra akan bertukar dengan keluarnya salah satu mitra koalisi Jokowi, atau paling tidak kondisinya mempengaruhi keharmonian koalisi," tutupnya.
BERITA TERKAIT: