Pasalnya, massa tidak bisa menyampaikan aspirasi langsung di depan gerbang utama DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Senin (30/9).
Senat mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia, Umar Faruk Alamsyah mengaku kecewa kepada aparat kepolisian yang menghalau massa dengan menggunakan barrier beton dan kawat duri.
Akibatnya, ribuan massa gabungan dari buruh, tani, mahasiswa, dan pelajar tidak bisa berorasi langsung menghadap gedung para dewan.
"Kalau bisa dibilang, kami kecewa banget. Teman-teman cuma tetap menyuarakan. Karena banyak tindak kekerasan dan tindak represif," ucap Umar Faruk Alamsyah kepada
Kantor Berita Politik RMOL usai berorasi diatas mobil komando.
Pantauan
Kantor Berita Politik RMOL, massa hanya bisa melakukan orasi di depan restoran Pulau Dua yang berjarak sekitar 500 meter dari Gerbang utama Gedung DPR RI, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta.
Hingga berita ini diturunkan, terlihat sebagian massa aksi tumpah ke Jalan Tol S Parman (Tol Dalam Kota) hingga memenuhi setengah jalan. Sehingga, terjadi kepadatan di Jalan Tol menjelang gerbang keluar Palmerah arah Slipi.
BERITA TERKAIT: