Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rifan saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (11/9).
Ali Rifan menjelaskan, idealnya yang mewakili Istana ke publik adalah seorang jurubicara Presiden. Tujuannya agar informasi ke masyarakat menjadi terpusat.
"Jujur harus diakui, itulah salah satu kelemahan kepemimpinan Jokowi di periode pertama. Soal komunikasi yang belum terintegrasi. Antar menteri saling sindir, dan bahkan menteri dengan presiden beda pandangan (data)," paparnya.
Ali menyebut, di periode kedua nanti komunikasi dari Istana harus lebih jelas. Jokowi, kata Ali, harus benar-benar memilih orang yang dekat dan memahami gesture dan bahasa politik mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
"Di periode kedua komunikasi harus lebih
clear. Fungsi jubir presiden adalah menyampaikan berbagai komentar resmi atas nama presiden. Ia mewakili presiden di publik. Ini penting untuk menerjemahkan isi kepala sang presiden," tambahnya.
Selain itu, Ali Rifan meminta Jokowi memilih seorang jubir yang berintegritas dan hati-hati dalam menyampaikan setiap informasi ke publik. "Integritas di publik juga jadi syarat penting, karena dia mewakili presiden," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: