MUKTAMAR PKB

Cak Imin Buang Karding, Pengamat: Harusnya Dibiarkan, Agar Tidak Oligarki!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Senin, 12 Agustus 2019, 16:50 WIB
Cak Imin Buang Karding, Pengamat: Harusnya Dibiarkan, Agar Tidak Oligarki<i>!</i>
Abdul Kadir Karding/Net
rmol news logo Sama dengan banyak partai politik di tanah air, praktik oligarki di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga diyakini berjalan mulus.

Petahana Muhaimin Iskandar disebut-sebut akan kembali terpilih aklamasi sebagai ketua umum PKB pada perhelatan Muktamar di Bali pada 20-22 Agustus 2019.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan, sama dengan mayoritas parpol Indonesia, regenerasi pucuk pimpinan PKB diprediksi tidak akan terjadi.

"Ini namanya oligarki di partai politik. Ini gejala di masyoritas partai kita. Dikuasai segelintir orang, dan orangnya itu-itu saja," sebut Ujang saat dihubungi Kantor Berita RMOL, Senin (12/8).

Dia pun menyayangkan kabar yang menyebutkan Muhaimin "membuang" Abdul Kadir Karding dkk karena diindikasikan membuat gerakan-gerakan untuk bersaing di forum Muktamar.

Karding diberhentikan di tengah jalan dari jabatan sekretaris jenderal partai pada September 2018 lalu, karena Cak Imin sapaan akrab Muhaimin mencium gerakan konsolidasi Karding dkk.

"Harusnya dibirkan saja, biar ada kompetisi. Jangan karena takut ada kompetisi, lalu dicopot," ujar Ujang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini menambahkan, berbahaya kalau parpol tidak terbuka, dan ruang kompetisi ditutup rapat. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA