Direktur Sekolah Konstitusi Indonesia, Hermawanto menilai tim bentukan Kapolri Jenderal Tito Karnavian gagal mengungkap misteri dalam kasus tersebtu.
Sebab, rekomendasi yang dihasilkan setelah enam bulan bekerja tidak mengungkap fakta terkait pelaku penyerangan Novel.
“Tidak ada hasil, tidak ada gunanya apa-apa TGPF ini selama 6 bulan. Mana ada gitu loh TGPF tugasnya mengungkap fakta, menemukan fakta, menemukan temuan-temuan baru terkait dengan siapa pelakunya gitu (malah) hasilnya merekomendasi membentuk tim,
ngapain lagi?" tanyanya kepada
Kantor Berita RMOL, Rabu (17/7).
Menurut Hermawanto, hasil investigasi TGPF yang merekomendasikan untuk membentuk tim baru merupakan bukti bahwa tim tersebut tidak mampu bekerja. Sebab, seharusnya tim ini yang melakukan pengungkapan, bukan meminta pembentukan tim baru untuk menyelesaikan tugas.
“Jadi menurut saya ini TGPF paling buruk sepanjang Indonesia merdeka. Menurut saya, mengecewakan dan jangan pernah ditiru oleh generasi milenial," tegasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.