"Menurut saya PAC mencoba menaikkan posisi tawar kepada DPP. Tetapi yang biasa terjadi, DPP sulit untuk merubah keputusan. Semakin ditekan, DPP akan semakin menolak," tegas pengamat politik dari Surabaya Survey Center (SSC), Surokim Abdussalam, seperti dikutip dari
RMOLJatim, Rabu (10/7).
PAC Surabaya, lanjutnya, terlalu terbebani dengan agenda Pilkada Surabaya, yang berharap agar Wisnu Sakti Buana mendapatkan rekomendasi. Dengan digantinya Wisnu, membuat para PAC menjadi gundah gulana.
Apakah PAC lebih loyal kepada Wisnu daripada partai hingga merasa terbebani berlebihan? "Ya selama ini kita tahu, bahwa sebagian besar PAC memang loyal kepada Pak Wisnu. Dan dimana mana, biasanya PAC memang punya relasi khusus dengan ketua DPC. Dan kekhawatiran itu wajar," tandasnya.
BERITA TERKAIT: