Menanggapi desakan dari politisi senoir, sejumlah petinggi Demokrat memilih bungkam. Beberapa pihak, seperti Sekjen Demokrat, Hinca Panjaitan hingga Ketua Divisi Komunikasi Demokrat, Imelda Sari mengaku masih menunggu keputusan internal partai.
Pun demikian dengan Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
"
No comment," kata Ferdinand saat dihubungi
Kantor Berita RMOL, Kamis (13/6).
Dalam pernyataan tertulisnya, Gerakan Moral Penyelamat Partai Demokrat (GMPPD) yang tergabung dalam kader senior Partai Demokrat mendorong digelarnya KLB pada bulan September usai Pilpres.
Hal itu lantaran situasi internal Demokrat dinilai perlu diselamatkan untuk meningkatkan kontribusi partai terhadap kehidupan demokrasi dan pembangunan berkelanjutan.
"Kami menetapkan momentum puncak GMPPD dengan menyiapkan, mendorong, dan melaksanakan suksesnya Kongres Luar Biasa (KLB) selambatnya pada 9 September 2019, mengingat telah berakhirnya Pemilu 2019 dan memasuki masa Pilkada 2020," tegas Max Sopacua.
Selain itu, ia juga menyoroti sikap sejumlah kader Partai Demokrat yang dianggap menimbulkan inkonsistensi dan kegaduhan, yakni tertulis Ferdinand Hutahaean, Andi Arief, dan Rachland Nashidik.
"Secara internal kami memandang harus dilakukan kebijakan sesuai dengan sistem dan mekanisme yang berlaku. Kepada yang bersangkutan diwajibkan menyampaikan permohonan maaf dan tidak mengulanginya lagi," tekan GMPPD.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: