Basuki hadir ke TPS dengan menggunakan topi hitam, mengenakan atasan putih dan celana hitam. Ia hadir bersama istri, Kartika Nurani dan cucunya dengan yang tiba pukul 08.40 WIB.
Basuki mengaku dalam pemilihan umum kali ini ia merasa deg-degan, lantaran masa kampanye telah mengalami hiruk pikuk, dan kini adalah menyongsong masa perhitungan.
"Deg-degan, ya setelah ramai hiruk pikuk kampanye sekarang kita ada saatnya memilih, dan sudah tidak ada yang tahu hati manusia ya, mudah-mudahan Allah memberikan yang terbaik buat bangsa Indonesia," ungkap Basuki di Komplek Widya Chandra, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu (17/4).
Budi juga menyampaikan sosok seorang calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) khususnya selama 4,5 tahun ditunjuk sebagai menteri PUPR.
"Sebagai pembantu beliau, saya kira beliau sangat demokratis, program-programnya pasti setelah beliau arahkan saya rumuskan, saya laporkan, saya diskusikan baru dilaksanakan, jadi tidak pernah beliau memerintah otoriter," ungkap Budi.
Ia juga menuturkan, hal berkesan bersama Jokowi adalah rasa setia dan jujur.
"Dengan beliau hanya loyality and trust, itu yang basic kami bekerja dan saya diskusikan beliau dan beliau sama, menyamakan frekuensi, bekerja kalau gak sama frekuensi kan susah, loyality and trust, beliau trust kepada saya, saya loyal kepada beliau, itu," lanjutnya.
Budi berharap usai pemilu selesai yang terpecah karena berbeda pilihan politik dapat kembali bersatu.
"Saya kira tadi malam sudah banyak didiskusikan oleh Pak Wapres (Jusuf Kalla), Pak Habibie, yang tokoh-tokoh nasional kita mudah-mudahan setelah ini kita semua sudah bisa bersatu kembali," tandasnya.
BERITA TERKAIT: